Cari dimari

Kamis, 28 November 2013

Manusia dan Harapan


          Harapan terkadang tak sesuai kenyataan. Sering bukan membaca, mendengar atau bahkan mengucapkan kalimat itu? Pasti sering atau pernah. Ya, harapan adalah bagian yang takkan bisa dipisahkan dari hidup manusia. Manusia hidup dari harapan, tanpa harapan manusia akan mati karena ia tidak punya sesuatu yang diperjuangkan. Seorang tentara berharap akan naik pangkat, seorang supir taxi berharap akan mendapat banyak penumpang, seorang pengusaha berharap meeting nya hari ini dengan investor akan lancar, dan seorang mahasiswa berharap agar nilai nya bagus.

           Namun harapan akan tinggal harapan jika tidak dibarengi dengan ikhtiar atau usaha. Jika tentara ingin naik pangkat dia harus mempunyai prestasi, supir taxi harus keliling kota demi mendapat penumpang, pengusaha harus mempersiapkan materi dan penampilan serta mental nya agar tidak gugup didepan investor, serta mahasiswa harus belajar dan rajin agar nilai nya bagus.
          
          Saya banyak memiliki teman yang memiliki mimpi dan harapan besar, namun setiap hari yang dia lakukan hanya bermain, melakukan hal yang tidak bermanfaat, dan lainlain. Lakukan lah usaha apapun yang baik semaksimal kita, dan serahkan sisa nya kepada Tuhan. Karena Tuhan lah yang akan menentukan , manusia hanya berusaha. Human do the best God take the rest. Semua usaha semaksimal apapun akan sia sia tanpa diiringi dengan doa. Kita memiliki harapan, kita berusaha semaksimal mungkin, lalu berdoa dan pasrahkan kepada Tuhan. Mintalah yang terbaik dari usaha kita yang terbaik yang telah kita lakukan. Maka hasilnya tidak akan mengecewakan. Pasti.

         

Manusia dan Kegelisahan


          Pernahkah kita merasa gelisah atau hati tidak tenang? Pernahkah kita merasa ada yang mengganjal perasaan kita padahal semua baik-baik saja? Ya tentu saja semua orang pernah merasa gelisah dan saya pun pernah bahkan sering mengalaminya. Hal itu lumrah terjadi karena manusia memang memiliki rasa takut. Dari rasa takut itulah akan muncul sebuah kegelisahan, baik yang mempunyai sebab atau tanpa sebab. Memang gelisah itu ada penjelasan ilmiah nya, tentang hormon atau gen apa yang berperan menyebabkan gelisah, namun saya tidak akan membahas itu. Terkadang kita gelisah ketika akan menghadapi sesuatu yang besar atau sesuatu yang baru pertama kali dalam hidup kita, seperti ketika kita akan di sunat, ketika kita akan dioperasi, ketika akan menghadapi tes wawancara, menghadapi tes penentuan, dan banyak lagi. 

          Saya sering mengalami itu, dan hal itu adalah WAJAR dan manusiawi. Hanya saja ada orang tertentu yang pandai menyembunyikan kegelisahan nya. Seseorang itu mungkin gelisah, namun dia berhasil menutup kegelisahan itu agar jangan sampai kasat mata oleh orang lain. Bisa dengan cara dia tersenyum, atau memikirkan hal-hal yang ia sukai sehingga moodnya menjadi bagus dan kegelisahan nya pun tertutup. Atau jika kita termasuk orang-orang yang tidak pandai menyembunyikan nya, bercerita lah pada sahabat atau teman yang bisa kita percaya. Orangtua atau saudara pun bisa menjadi alternatif, namun biasanya orang akan lebih enjoy ketika bercerita dengan teman, itu tidak masalah. Yang harus dilakukan adalah menjelaskan kegelisahan hati anda, saya bisa menjamin setelah kita bercerita, 50% kegelisahan itu akan sirna dan kita akan jadi lebih tenang.

          Lain gelisah lain pula dengan keterasingan. Pernah merasa kesepian padahal kita berada di pusat keramaian? Pernah merasa tak punya teman padahal teman-teman kita sangat banyak dan mereka perduli kepada kita? Pernahkah kita merasa terasingkan di lingkungan dimana seharusnya kita dapat membaur? Saya pernah mendengar itu adalah sebuah penyakit psikis namun tidak tau apa namanya. Hati-hati jika terus dibiarkan, akan membuat kita selalu gelisah dan depresi, hinggal hal-hal yang tak diinginkan dapat terjadi, seperti gila atau bunuh diri. Coba merenunglah, ingat kembali kekonyolan bersama teman kita, kebahagiaan ketika bersama teman-teman, atau lihat kepada saudara-saudara kita yang nasib nya kurang beruntung di kolong jembatan atau di panti. Mereka semua masih bisa tersenyum. Lalu mengapa kita tidak ? Tersenyum lah, maka itu akan membuat segala perasaan gelisah, kesepian, merasa terasingkan, merasa tak punya teman, semua perasaan itu akan hilang dengan sendirinya.

Selasa, 26 November 2013


Manusia dan Pandangan Hidup


          Setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup dan ideologi masing-masing. Pandangan dan ideologi itu dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor keluarga, lingkungan, dan faktor psikis serta mental manusia itu sendiri. Pandangan hidup atau ideologi biasanya sangat berkaitan erat dengan cita-cita terutama untuk para remaja atau ABG yang sedang merintis masa depan. Ada yang berpegang teguh pada norma dan adat, ada yang berpedoman pada nilai-nilai agama. Namun tak jarang banyak juga yang terpeleset dan masuk ke lingkaran hitam kejahatan.

          Sebenarnya jika pandangan hidup/ideologi berpegang pada nilai moral atau nilai agama, seorang manusia itu pasti akan memiliki akhlak atau kepribadian yang baik. Biasanya dia akan lebih sering melakukan kebaikan dibanding kejahatan. Karena didalam hati kecilnya selalu tertanam perasaan takut kepada Tuhan YME atau karena sudah terbiasa menjadi "orang baik", dan akan sangat sulit merubah seseorang itu menjadi orang jahat, karena dalam hatinya ia adalah seorang yang sangat peduli kepada manusia lain.

          Apapun tindakan yang dilakukan manusia pasti dilandasi oleh niatnya, seperti didalam agam Islam sebuah hadits menyebutkan tentang semua amal ibadah tergantung niatnya. Maka itulah yang dimaksud denga  keyakinan dan kepercayaan mempengaruhi seseorang. Sebenarnya sangat mudah untuk membuat ideologi atau pendangan hidup diri kita masing-masing berorientasi pada kebaikan. Caranya antara lain, dengan mengingat bagaimana orangtua kita susah payah mencari uang untuk membuat hidup kita begitu nikmat seperti sekarang, cara yang paling ampuh tentu saja dengan mendekatkan diri kepada Tuhan YME, dan meyakini hidup didunia ini hanya sementara dan semua perbuatan akan dimintai pertanggung jawabannya.

          Maka dapat dipastikan, jika didalam mindset kita sudah tertanam pola fikir seperti itu, tak akan terlintas bahkan untuk 1detik pun kita ingin menjadi orang jahat atau melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Kita akan berfikir 100x untuk melakukannya, berfikir bagaimana nanti pertanggung jawabannya, atau bagaimana nanti orangtua kita sedih dan mereka akan semakin stress, atau bagaimana nanti kita akan dibenci dan mendapat cibiran dari sekitar kita. Tentu hal tersebut sangatlah tidak mengenakan. Milikilah ideologi yang berazaskan nilai moral dan agama, karena itulah kunci menuju masa depan yang cerah.

Minggu, 24 November 2013

Manusia dan Keadilan

          Dunia ini tak akan bisa berjalan normal dan damai tanpa adanya keadilan. Keadilan dalam arti mendapat balasan yang setimpal dengan apa yang diperbuat, baik atau buruk.Bisakah kita menerima bahwa seorang pencuri mobil hanya diberikan hukuman berupa membayar denda 1juta rupiah? Tentu tidak adil bukan? Begitu juga dengan keadilan dalam kehidupan sosial. Dalam semua agama yang ada di Indonesia, semua mengajarkan untuk menolong dan membantu orang-orang yang kurang beruntung. Di Islam ada banyak hal untuk menolong sesama, seperti sedekah, infaq, fidyah, zakat, dan lainlain. Itulah yang dinamakan dengan keadilan sosial, sehingga orang miskin pun masih dapat merasakan sedikit kenikmatan dunia.
 
            Keadilan didunia ini bukan hanya adil terhadap sesama manusia , bisa juga adil terhadap diri sendiri, adil terhadap binatang, adil terhadap tumbuhan, bahkan adil terhadap alam pun ada. Seseorang yang bisa berlaku adil di sepanjang hidupnya , maka biasanya orang tersebut adalah orang yang jujur dan bisa dipercaya. Lain halnya dengan orang yang didalam hidupnya tidak pernah adil bahkan adil terhadap dirinya sendiri saja ia tak pernah. Seseorang yang diberi amanah dan jika ia melaksanakan nya dengan jujur dan penuh tanggung jawab, maka orang yang memberi amanah pun akan mempercayai nya dan akan memberikan tanggung jawab yang lebih besar lagi dikemudian hari, namun, jika tidak melaksanakan amanah dengan penuh kecurangan, orang yang memberi amanah akan men cap sebagai orang yang berdusta dan pembohong. Maka dengan itu nama kita di lingkungan tempat kita berada akan tercemar dengan predikat yang tidak baik.

            Untuk mengembalikan nama baik kita bukanlah hal yang mudah. Karena seperti kita tahu, kesempatan itu tidak datang 2 kali. Dan bagi kita yang mempercayai akan adanya hari akhir dan kehidupan akhirat, maka kelak kita akan mendapatkan balasan dengan apa yang telah kita lakukan di dunia ini. Bahkan di dunia pun kita akan mendapat balasan dari orang lain sesuai apa yang kita lakukan, seperti dahulu kita pernah mencuri 2ekor ayam milik tetangga dan tidak ketahuan, suatu saat ketika kita memelihara ternak seperti kambing, sapi atau kerbau, pasti ternak kita akan menjadi korban , entah itu dicuri orang lain, atau mati secara tak wajar. Itu adalah bentuk pembalasan yang memang sudah sering terjadi di dunia , biasanya disebut “karma”. Sedangkan untuk pembalasan di akhirat , itu hanyalah urusan Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Tahu.
Manusia dan Tanggung Jawab

                Apa itu tanggung jawab? Hal yang sangat mudah diucapkan, namun ketika ditanya apa itu tanggung jawab tak sedikit dari kita yang bingung menjelaskannya.Tanggung jawab secara kata saja sudah bisa diartikan dengan tanggung dan jawab. Yang artinya kurang lebih kita diberi tanggungan dan kita menjawab tanggungan yang dibebankan kepada kita dengan sebaik-baiknya. Itulah sedikit logika pemikiran tentang tanggung jawab.

                 Tanggung jawab pun banyak jenis dan macamnya, ada tanggung jawab secara vertical yakni manusia dengan Tuhan, ada pula tanggung jawab horizontal yakni tanggung jawab manusia dengan manusia lain, dengan alam, dengan hewan, dengan tumbuhan, dan banyak lagi. Tanggung jawab kita kepada Tuhan diantaranya seperti diajarkan dalam agama, bahwa “semua perbuatan pasti akan dimintai pertanggung jawabannya”. Kita diciptakan di bumi ini bukan hanya untuk bersantai dan bersenang, namun kita harus banyak melakukan hal baik agar kelak kita tidak kelabakan di akhirat mempertanggung jawabkan perbuatan kita di dunia.

                Tanggung jawab secara horizontal lebih banyak lagi definisi nya, jikalau ingin dijelaskan pasti 1lebar halaman tidakalah cukup. Saya rasa semua manusia tau akan tanggung jawab nya kepada manusia lain, kepada alam, kepada hewan dll. Kita disuruh untuk kuliah untuk menuntut ilmu, dengan kita lain kita dibebankan oleh orangtua kita untuk mencari ilmu, maka saat di kampus cari lah ilmu dan hal-hal yang bermanfaat, bukan hanya untuk sekedar gengsi dan prestise semata. Jangan lupa pula dimana kita berpijak disitu langit dijunjung, alam semesta ini begitu luas, jangan lah sombong dan takabur. Kita tidak bertanggung jawab pada alam, maka alam akan membalas lebih kejam, sekali bencana alam yang kecil saja, nyawa sudah melayang dan rumah rata dengan tanah.

                Tak ada salahnya dimasa muda kita, dimasa dimana waktu kita masih begitu luang dan banyak, kita berkorban sedikit waktu untuk lebih banyak melakukan hal-hal baik agar suatu saat ketika kita sudah tua atau sudah sibuk akan ada banyak malaikat-malaikat yang berwujud manusia yang selalu membantu kita ketika kita susah. Jadilah orang yang bertanggung jawab, maka ketika kita memberikan tanggung jawab dan kepercayaan pada orang lain kita tak akan pernah di khianati.

Kamis, 21 November 2013

Manusia dan Penderitaan

          Penderitaan bisa diartikan sebagai sebuah rasa sakit baik fisik atau non-fisik. Penderitaan biasanya memiliki rentan waktu yang relatif lama, tergantung orang yang mengalaminya.Penderitaan identik dengan siksaan, yakni berhubungan dengan rasa sakit yang luar biasa. Penderitaan non fisik bisa berupa kekalutan mental, seperti perasaan bersalah, perasaan selalu dibayangi masalalu yang sangat kelam, atau seperti merasa depresi/stress yang bisa membuat manusia sangat frustasi dan bahkan sampai bisa tak menghargai arti hidup. 

            Pun dengan perjuangan, perjuangan ialah sebuah perlakuan atau tindakan yang biasanya dilakukan diluar batas sehingga mengakibatkan manusia yang melakukan nya bisa mengalami penderitaan secara mental. Sehingga jika perasaan menderita itu tak mampu diselesaikan makan akan menjadikan orang tersebut seperti seorang pesakitan.

            Ada banyak penyebab penderitaan, seperti kurangnya rasa bersyukur kepada Tuhan YME, kurang nya perasaan puas dengan apa yg kita miliki, perasaan kita yang selalu mengikuti hawa nafsu tanpa memikirkan logika. Penderitaan yang tak mampu untuk segera diatasi akan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Contohnya tekanan pekerjaan atau tugas, seseorang yang seharusnya pulang kerumah untuk bersantai maka dirumah dia akan merasa tertekan bahwa dia harus menyelesaikan tugas untuk esok hari, dan akan membuatnya semakin stress. Hal-hal seperti itulah yang membuat seseorang menderita, dan jika penderitaan tidak segera diatasi, hanya ada 1 jalan keluar bagi mereka yang sedang menderita yaitu mengakhiri hidup ini dengan bunuh diri. Tak sepantasnya manusia yang berakal melakukan hal tersebut.
Manusia dan Keindahan

          Manusia mana yang tak memerlukan aspek keindahan dalam hidupnya. Keindahan bukan hanya dalam artian indah "alam", namun bisa juga indah dalam hal lain seperti memiliki kelurga yang bahagia, memiliki hidup yang terbebas dari jutaan masalah, sehingga kita bisa merasakan betul keindahan sampai detil yang ada disekitar kita. Terkadang saking sombong nya manusia , kita lupa bahwa segala yang diciptakan Allah SWT adalah maha indah, sudah sepatutnya kita berfikir lebih dalam , sudah sejauh mana kita mengakui keindahan dunia yang dibuat dengan sesempurna ini.

            Hidup tanpa sebuah aspek keindahan tentu akan membuat hidup manusia menjadi datar dan hambar. Mengapa daun berwarna hijau? Mengapa air bening? Mengapa matahari bersinar membuat cahaya tampak berwarna oranye dan menyilaukan?? Itulah segelintir keindahan yang ada disekitar kita. Jika semua benda dan objek di dunia ini berbentuk atau berwarna sama, kejenuhan pasti akan menimpa umat manusia. Semua yang ada dibumi ini pasti sudah dibuat dengan sebaik baiknya oleh Sang Maha Pencipta. 

            Disamping keindahan, adapula aspek keserasian antar makhluk hidup atau benda di dunia ini. Setiap yang ada di bumi pasti sudah serasi dan memiliki pasangan nya masing masing. Lakilaki dengan perempuan, kuat dan lemah, siang malam, hujan panas, gelap terang, basah kering, takut berani, dan lain lain. Keserasian itu juga ditunjukkan dengan sikap manusia yang mampu hidup harmonis antar sesama manusia, bahkan alangkah lebih baik jika kita sebagai manusia juga bisa hidup harmonis dan serasi dengan alam. Peduli akan alam dan alam pun akan peduli pada kita.
Manusia dan Cinta Kasih

          Definisi cinta kasih tiap orang berbeda beda, termasuk saya dan teman-teman pasti menurut kami masing-masing memiliki definisi cinta kasih nya sendiri. Dalam hal ini, bagi saya cinta kasih ialah suatu kondisi dimana seseorang atau sekelompok merasa bisa saling berbaur dan menghormati serta saling menjaga satu sama lain. Tak ada perselisihan ataupun konflik. Dalam agama, Islam mengajarkan untuk selalu mencintai dan mengasihi semua yang hidup di muka bumi, baik dia manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Jadi, cinta dan kasih bukan hanya milik kita dan pacar, atau kita dengan istri/suami, lebih luas lagi cinta kasih ialah berhubungan dengan seluruh makhluk di bumi ini.
 
            Manusia sejak lahir sudah diberi kasih sayang terutama oleh orangtua, lalu sanak family juga memberi kasih sayang, hingga kita dewasa pun, saling mengasihi dan menyayangi tak akan pernah habis. Cinta kasih bukan hanya sekedar kemesraan ataupun selalu memuja seseorang/sesuatu yang kita cintai. Di zaman sekarang ini, cinta sangat identik dengan “manusia yang terlihat mesra”, ataupun manusia yang sangat memuja dan meng agungkan pasangannya. Bahkan cinta masa kini pun sudah melebihi norma ke-timuran, yang sudah sangat erotis , jadi hampir tak ada ubahnya antara cinta kasih dengan seks bebas. 


            Padahal kita memelihara hewan dengan baik serta tidak menebang pohon sembarangan, juga merupakan wujud cinta kasih. Juga ada istilah “belas kasihan”, dimana biasanya ini terjadi antara manusia dengan manusia. Seorang manusia merasa iba/kasihan terhadap nasib manusia lainnya, sehingga muncul perasaan peduli, ingin merawat, dan ingin melindungi nya. Namun belas kasihan kepada alam pun juga ada, seperti belas kasihan kepada hutan, dengan cara kita menanam kembali bibit-bibit pohon, atau kita membersihkan sungai dan laut dari sampah sehingga fungsi nya akan tetap sebagai penampung air. Begitulah kira-kira sedikit gambaran tentang cinta kasih yang tentunya setiap orang akan memiliki pendapat dan pandangan nya masing-masing.
Manusia dan Kebudayaan 

           Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan pada hakekatnya manusia lahir sebagai makhluk sosial, yang artinya manusia memerlukan orang lain dan tak bisa hidup sendiri. Sedang kebudayaan itu sendiri adalah suatu kebiasaan atau tradisi yang sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang, sehingga menjadi sesuatu yang “sakral” bagi sebagian orang.. Bangsa Timur atau lebih dikenal dengan Asia, lebih khusus membahas tentang Indonesia, memiliki banyak sekali kebudayaan, baik yang bersifat fisik atau non-fisik.
             
          Bangsa Timur biasanya memiliki kebudayaan yang berorientasi pada kebiasaan adat atau agama. Contoh di Jepang terdapat budaya “malu”, dan orang tersebut akan langsung melakukan bunuh diri atau lebih dikenal dengan harakiri dan mati terhormat daripada dia menanggung malu di dunia. Ada juga di Indonesia yang dikenal dengan budaya Pulang Kampung atau Mudik tiap lebaran tiba. Biarpun budaya ini bisa dibilang setiap tahun selalu memakan korban jiwa yang banyak, namun kenyataannya orang Indonesia masih sangat antusias melakukannya , apapun resikonya.
           
          Disamping itu pula, mulai ada beberapa budaya asli tanah air yang mulai tergerus zaman. Budaya perlombaan tiap tanggal 17 Agustus, budaya untuk hormat pada orangtua dan guru, budaya cium tangan kedua orangtua dan lainlain, kini mulai dianggap menjadi sesuatu yang aneh. Semua ini karena faktor globalisasi yang dengan derasnya masuk tanpa bisa di saring oleh orang Indonesia terutama kaum muda.
           
          Manusia dan Kebudayaan. Melihat judulnya saja kita sudah dapat mengetahui bahwa 2 hal tersebut adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan dan saling terikat. Kebudayaan lahir dan ada dari kebiasaan manusia yang dilakukan turun temurun, sehingga bisa menjadi sesuatu yang “sakral” dan bahkan ada yang tak bisa dihilangkan. Sedangkan manusia yang tanpa kebudayaan pun, patut dipertanyakan ke-manusia-an nya. Bayangkan seseorang yang hidup seenaknya dia, tidak sopan pada orangtua, mencuri, membunuh, dan bisa dibayangkan kejahatan kejahatan lain yang mungkin ia lakukan. Apakah seseorang tersebut bisa dibilang “Manusia”? Jika manusia seperti itu maka tak ada bedanya dengan hewan buas.
           


Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

          Melihat atau mendengar kata Sastra, pasti orang Indonesia akan mengetahui bahwa sastra bukan sekedar tulisan biasa. Sastra biasa nya memiliki arti dan makna dibaliknya tergantung pada jenis sastra tersebut. Salah satu jenis sastra yang akan dibahas pada tulisan kali ini adalah prosa dan puisi. Prosa sendiri memiliki banyak jenisnya tergantung apakah termasuk jenis Prosa lama atau prosa baru. Beberapa wilayah di Indonesia pun memiliki banyak banyak sekali karya sastra yang berupa prosa, biasanya lebih identik ke jenis prosa lama. Seperti hikayat, kisah, dongeng, dan legenda. Seperti di wilayah Jawa Barat terkenal akan legenda "Asal usul gunung Tangkuban Perahu", atau di wilayah Jawa Tengah dengan kisah Roro Jonggrang, dan masih banyak lagi.
          
          Sedangkan jenis prosa baru lebih dikenal dengan prosa modern. Seperti novel, roman, cerpen, esai, resensi dan lain lain. Biasanya prosa tersebut adalah fiksi, atau hanya karangan belaka dan tak ada relasi nya dengan kenyataan atau fakta. Dan tujuan utama nya ialah hanya untuk hiburan, meskipun ada nilai nilai yang terkandung di dalam prosa tersebut, namun tetap tujuan utama dari prosa fiksi tersebut adalah untuk hiburan semata. Itu semua kembali kepada selera masing-masing pembaca.

          Setelah prosa, jenis sastra selanjutnya adalah puisi. Beberapa puisi ada yang diciptakan berdasarkan fakta, sesuai dengan budaya yang ada di masyarakat tersebut/ Contohnya, sebuah puisi yang menceritakan tentang keindahan sebuah desa di daerah Papua, pasti isi dari puisi tersebut tak akan jauh dari keindahan alam, hutan, serta gunung gunung yang terdapat di Papua. Dan tak lupa pasti isi puisi tersebut tentang budaya atau tradisi di tanah Papua, seperti memakai pakaian adat koteka, dan lainnya. Lain di Papua lain pula jika puisi tersebut menceritakan tentang kebudayaan pulau Bali yang identik dengan patung atau barong, tak akan mungkin sebuah puisi tentang pulau Bali tetapi didalamnya terdapat keindahan gunung-gunung yang menjulang, karena Bali tidak terkenal karena gunungnya, melainkan karena pariwisata dan pantainya. Jadi, puisi pun sangat berkaitan erat dengan kebudayaan yang terdapat di masing-masing daerah.