Cari dimari

Sabtu, 08 Maret 2014


ALL ABOUT ME 

 

     Hi everybody, welcome to my blog. First of all, let me introduce myself, my name is Taufik Dharmawan.

   My friends and my family usually called my Opik. I was born on June 16th 1995. Now i am 18 years old, and next June i will 19 years old. I'm second child on my family. I have 2 brothers, one is my elder and the other one is my younger. My elder's name is Azhar Setiawan. He studies at Gunadarma University too, he just 1 year above me, he's 20 years old on this March. And my younger brother's name is Danang Rahmansyah.  He's 14 years old and he studies at 96 Junior High School Jakarta. My only one little sister's name is Afida Rahma Fadila, she was born on May 6th 2006, she studies at 03 Elementary School in Pondok Labu, Cilandak, South Jakarta.


     My father's name is Sunaryo and my mother's name is Romiah. My father came from Jogjakarta, and my mother is a real Betawie. My father works as a civilian employee and my mother is a teacher, Islam Religion teacher exactly. Me and my family live at Masjid Almujahidin street no.42 RT 02/06 Meruyung, Limo, Depok 16515, West Java. I lived there since 1995 or since i was kid. I think thats all about my self, if there are any mistake, i am apologize. Thanks .

Kamis, 28 November 2013

Manusia dan Harapan


          Harapan terkadang tak sesuai kenyataan. Sering bukan membaca, mendengar atau bahkan mengucapkan kalimat itu? Pasti sering atau pernah. Ya, harapan adalah bagian yang takkan bisa dipisahkan dari hidup manusia. Manusia hidup dari harapan, tanpa harapan manusia akan mati karena ia tidak punya sesuatu yang diperjuangkan. Seorang tentara berharap akan naik pangkat, seorang supir taxi berharap akan mendapat banyak penumpang, seorang pengusaha berharap meeting nya hari ini dengan investor akan lancar, dan seorang mahasiswa berharap agar nilai nya bagus.

           Namun harapan akan tinggal harapan jika tidak dibarengi dengan ikhtiar atau usaha. Jika tentara ingin naik pangkat dia harus mempunyai prestasi, supir taxi harus keliling kota demi mendapat penumpang, pengusaha harus mempersiapkan materi dan penampilan serta mental nya agar tidak gugup didepan investor, serta mahasiswa harus belajar dan rajin agar nilai nya bagus.
          
          Saya banyak memiliki teman yang memiliki mimpi dan harapan besar, namun setiap hari yang dia lakukan hanya bermain, melakukan hal yang tidak bermanfaat, dan lainlain. Lakukan lah usaha apapun yang baik semaksimal kita, dan serahkan sisa nya kepada Tuhan. Karena Tuhan lah yang akan menentukan , manusia hanya berusaha. Human do the best God take the rest. Semua usaha semaksimal apapun akan sia sia tanpa diiringi dengan doa. Kita memiliki harapan, kita berusaha semaksimal mungkin, lalu berdoa dan pasrahkan kepada Tuhan. Mintalah yang terbaik dari usaha kita yang terbaik yang telah kita lakukan. Maka hasilnya tidak akan mengecewakan. Pasti.

         

Manusia dan Kegelisahan


          Pernahkah kita merasa gelisah atau hati tidak tenang? Pernahkah kita merasa ada yang mengganjal perasaan kita padahal semua baik-baik saja? Ya tentu saja semua orang pernah merasa gelisah dan saya pun pernah bahkan sering mengalaminya. Hal itu lumrah terjadi karena manusia memang memiliki rasa takut. Dari rasa takut itulah akan muncul sebuah kegelisahan, baik yang mempunyai sebab atau tanpa sebab. Memang gelisah itu ada penjelasan ilmiah nya, tentang hormon atau gen apa yang berperan menyebabkan gelisah, namun saya tidak akan membahas itu. Terkadang kita gelisah ketika akan menghadapi sesuatu yang besar atau sesuatu yang baru pertama kali dalam hidup kita, seperti ketika kita akan di sunat, ketika kita akan dioperasi, ketika akan menghadapi tes wawancara, menghadapi tes penentuan, dan banyak lagi. 

          Saya sering mengalami itu, dan hal itu adalah WAJAR dan manusiawi. Hanya saja ada orang tertentu yang pandai menyembunyikan kegelisahan nya. Seseorang itu mungkin gelisah, namun dia berhasil menutup kegelisahan itu agar jangan sampai kasat mata oleh orang lain. Bisa dengan cara dia tersenyum, atau memikirkan hal-hal yang ia sukai sehingga moodnya menjadi bagus dan kegelisahan nya pun tertutup. Atau jika kita termasuk orang-orang yang tidak pandai menyembunyikan nya, bercerita lah pada sahabat atau teman yang bisa kita percaya. Orangtua atau saudara pun bisa menjadi alternatif, namun biasanya orang akan lebih enjoy ketika bercerita dengan teman, itu tidak masalah. Yang harus dilakukan adalah menjelaskan kegelisahan hati anda, saya bisa menjamin setelah kita bercerita, 50% kegelisahan itu akan sirna dan kita akan jadi lebih tenang.

          Lain gelisah lain pula dengan keterasingan. Pernah merasa kesepian padahal kita berada di pusat keramaian? Pernah merasa tak punya teman padahal teman-teman kita sangat banyak dan mereka perduli kepada kita? Pernahkah kita merasa terasingkan di lingkungan dimana seharusnya kita dapat membaur? Saya pernah mendengar itu adalah sebuah penyakit psikis namun tidak tau apa namanya. Hati-hati jika terus dibiarkan, akan membuat kita selalu gelisah dan depresi, hinggal hal-hal yang tak diinginkan dapat terjadi, seperti gila atau bunuh diri. Coba merenunglah, ingat kembali kekonyolan bersama teman kita, kebahagiaan ketika bersama teman-teman, atau lihat kepada saudara-saudara kita yang nasib nya kurang beruntung di kolong jembatan atau di panti. Mereka semua masih bisa tersenyum. Lalu mengapa kita tidak ? Tersenyum lah, maka itu akan membuat segala perasaan gelisah, kesepian, merasa terasingkan, merasa tak punya teman, semua perasaan itu akan hilang dengan sendirinya.

Selasa, 26 November 2013


Manusia dan Pandangan Hidup


          Setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup dan ideologi masing-masing. Pandangan dan ideologi itu dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor keluarga, lingkungan, dan faktor psikis serta mental manusia itu sendiri. Pandangan hidup atau ideologi biasanya sangat berkaitan erat dengan cita-cita terutama untuk para remaja atau ABG yang sedang merintis masa depan. Ada yang berpegang teguh pada norma dan adat, ada yang berpedoman pada nilai-nilai agama. Namun tak jarang banyak juga yang terpeleset dan masuk ke lingkaran hitam kejahatan.

          Sebenarnya jika pandangan hidup/ideologi berpegang pada nilai moral atau nilai agama, seorang manusia itu pasti akan memiliki akhlak atau kepribadian yang baik. Biasanya dia akan lebih sering melakukan kebaikan dibanding kejahatan. Karena didalam hati kecilnya selalu tertanam perasaan takut kepada Tuhan YME atau karena sudah terbiasa menjadi "orang baik", dan akan sangat sulit merubah seseorang itu menjadi orang jahat, karena dalam hatinya ia adalah seorang yang sangat peduli kepada manusia lain.

          Apapun tindakan yang dilakukan manusia pasti dilandasi oleh niatnya, seperti didalam agam Islam sebuah hadits menyebutkan tentang semua amal ibadah tergantung niatnya. Maka itulah yang dimaksud denga  keyakinan dan kepercayaan mempengaruhi seseorang. Sebenarnya sangat mudah untuk membuat ideologi atau pendangan hidup diri kita masing-masing berorientasi pada kebaikan. Caranya antara lain, dengan mengingat bagaimana orangtua kita susah payah mencari uang untuk membuat hidup kita begitu nikmat seperti sekarang, cara yang paling ampuh tentu saja dengan mendekatkan diri kepada Tuhan YME, dan meyakini hidup didunia ini hanya sementara dan semua perbuatan akan dimintai pertanggung jawabannya.

          Maka dapat dipastikan, jika didalam mindset kita sudah tertanam pola fikir seperti itu, tak akan terlintas bahkan untuk 1detik pun kita ingin menjadi orang jahat atau melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Kita akan berfikir 100x untuk melakukannya, berfikir bagaimana nanti pertanggung jawabannya, atau bagaimana nanti orangtua kita sedih dan mereka akan semakin stress, atau bagaimana nanti kita akan dibenci dan mendapat cibiran dari sekitar kita. Tentu hal tersebut sangatlah tidak mengenakan. Milikilah ideologi yang berazaskan nilai moral dan agama, karena itulah kunci menuju masa depan yang cerah.

Minggu, 24 November 2013

Manusia dan Keadilan

          Dunia ini tak akan bisa berjalan normal dan damai tanpa adanya keadilan. Keadilan dalam arti mendapat balasan yang setimpal dengan apa yang diperbuat, baik atau buruk.Bisakah kita menerima bahwa seorang pencuri mobil hanya diberikan hukuman berupa membayar denda 1juta rupiah? Tentu tidak adil bukan? Begitu juga dengan keadilan dalam kehidupan sosial. Dalam semua agama yang ada di Indonesia, semua mengajarkan untuk menolong dan membantu orang-orang yang kurang beruntung. Di Islam ada banyak hal untuk menolong sesama, seperti sedekah, infaq, fidyah, zakat, dan lainlain. Itulah yang dinamakan dengan keadilan sosial, sehingga orang miskin pun masih dapat merasakan sedikit kenikmatan dunia.
 
            Keadilan didunia ini bukan hanya adil terhadap sesama manusia , bisa juga adil terhadap diri sendiri, adil terhadap binatang, adil terhadap tumbuhan, bahkan adil terhadap alam pun ada. Seseorang yang bisa berlaku adil di sepanjang hidupnya , maka biasanya orang tersebut adalah orang yang jujur dan bisa dipercaya. Lain halnya dengan orang yang didalam hidupnya tidak pernah adil bahkan adil terhadap dirinya sendiri saja ia tak pernah. Seseorang yang diberi amanah dan jika ia melaksanakan nya dengan jujur dan penuh tanggung jawab, maka orang yang memberi amanah pun akan mempercayai nya dan akan memberikan tanggung jawab yang lebih besar lagi dikemudian hari, namun, jika tidak melaksanakan amanah dengan penuh kecurangan, orang yang memberi amanah akan men cap sebagai orang yang berdusta dan pembohong. Maka dengan itu nama kita di lingkungan tempat kita berada akan tercemar dengan predikat yang tidak baik.

            Untuk mengembalikan nama baik kita bukanlah hal yang mudah. Karena seperti kita tahu, kesempatan itu tidak datang 2 kali. Dan bagi kita yang mempercayai akan adanya hari akhir dan kehidupan akhirat, maka kelak kita akan mendapatkan balasan dengan apa yang telah kita lakukan di dunia ini. Bahkan di dunia pun kita akan mendapat balasan dari orang lain sesuai apa yang kita lakukan, seperti dahulu kita pernah mencuri 2ekor ayam milik tetangga dan tidak ketahuan, suatu saat ketika kita memelihara ternak seperti kambing, sapi atau kerbau, pasti ternak kita akan menjadi korban , entah itu dicuri orang lain, atau mati secara tak wajar. Itu adalah bentuk pembalasan yang memang sudah sering terjadi di dunia , biasanya disebut “karma”. Sedangkan untuk pembalasan di akhirat , itu hanyalah urusan Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Tahu.
Manusia dan Tanggung Jawab

                Apa itu tanggung jawab? Hal yang sangat mudah diucapkan, namun ketika ditanya apa itu tanggung jawab tak sedikit dari kita yang bingung menjelaskannya.Tanggung jawab secara kata saja sudah bisa diartikan dengan tanggung dan jawab. Yang artinya kurang lebih kita diberi tanggungan dan kita menjawab tanggungan yang dibebankan kepada kita dengan sebaik-baiknya. Itulah sedikit logika pemikiran tentang tanggung jawab.

                 Tanggung jawab pun banyak jenis dan macamnya, ada tanggung jawab secara vertical yakni manusia dengan Tuhan, ada pula tanggung jawab horizontal yakni tanggung jawab manusia dengan manusia lain, dengan alam, dengan hewan, dengan tumbuhan, dan banyak lagi. Tanggung jawab kita kepada Tuhan diantaranya seperti diajarkan dalam agama, bahwa “semua perbuatan pasti akan dimintai pertanggung jawabannya”. Kita diciptakan di bumi ini bukan hanya untuk bersantai dan bersenang, namun kita harus banyak melakukan hal baik agar kelak kita tidak kelabakan di akhirat mempertanggung jawabkan perbuatan kita di dunia.

                Tanggung jawab secara horizontal lebih banyak lagi definisi nya, jikalau ingin dijelaskan pasti 1lebar halaman tidakalah cukup. Saya rasa semua manusia tau akan tanggung jawab nya kepada manusia lain, kepada alam, kepada hewan dll. Kita disuruh untuk kuliah untuk menuntut ilmu, dengan kita lain kita dibebankan oleh orangtua kita untuk mencari ilmu, maka saat di kampus cari lah ilmu dan hal-hal yang bermanfaat, bukan hanya untuk sekedar gengsi dan prestise semata. Jangan lupa pula dimana kita berpijak disitu langit dijunjung, alam semesta ini begitu luas, jangan lah sombong dan takabur. Kita tidak bertanggung jawab pada alam, maka alam akan membalas lebih kejam, sekali bencana alam yang kecil saja, nyawa sudah melayang dan rumah rata dengan tanah.

                Tak ada salahnya dimasa muda kita, dimasa dimana waktu kita masih begitu luang dan banyak, kita berkorban sedikit waktu untuk lebih banyak melakukan hal-hal baik agar suatu saat ketika kita sudah tua atau sudah sibuk akan ada banyak malaikat-malaikat yang berwujud manusia yang selalu membantu kita ketika kita susah. Jadilah orang yang bertanggung jawab, maka ketika kita memberikan tanggung jawab dan kepercayaan pada orang lain kita tak akan pernah di khianati.

Kamis, 21 November 2013

Manusia dan Penderitaan

          Penderitaan bisa diartikan sebagai sebuah rasa sakit baik fisik atau non-fisik. Penderitaan biasanya memiliki rentan waktu yang relatif lama, tergantung orang yang mengalaminya.Penderitaan identik dengan siksaan, yakni berhubungan dengan rasa sakit yang luar biasa. Penderitaan non fisik bisa berupa kekalutan mental, seperti perasaan bersalah, perasaan selalu dibayangi masalalu yang sangat kelam, atau seperti merasa depresi/stress yang bisa membuat manusia sangat frustasi dan bahkan sampai bisa tak menghargai arti hidup. 

            Pun dengan perjuangan, perjuangan ialah sebuah perlakuan atau tindakan yang biasanya dilakukan diluar batas sehingga mengakibatkan manusia yang melakukan nya bisa mengalami penderitaan secara mental. Sehingga jika perasaan menderita itu tak mampu diselesaikan makan akan menjadikan orang tersebut seperti seorang pesakitan.

            Ada banyak penyebab penderitaan, seperti kurangnya rasa bersyukur kepada Tuhan YME, kurang nya perasaan puas dengan apa yg kita miliki, perasaan kita yang selalu mengikuti hawa nafsu tanpa memikirkan logika. Penderitaan yang tak mampu untuk segera diatasi akan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Contohnya tekanan pekerjaan atau tugas, seseorang yang seharusnya pulang kerumah untuk bersantai maka dirumah dia akan merasa tertekan bahwa dia harus menyelesaikan tugas untuk esok hari, dan akan membuatnya semakin stress. Hal-hal seperti itulah yang membuat seseorang menderita, dan jika penderitaan tidak segera diatasi, hanya ada 1 jalan keluar bagi mereka yang sedang menderita yaitu mengakhiri hidup ini dengan bunuh diri. Tak sepantasnya manusia yang berakal melakukan hal tersebut.