ALL ABOUT ME
★★★★★Blog-GO-Blog★★★★★
Blog ini adalah blog yang berbentuk blog yang berdomain blogspot.com yang dimiliki oleh blogger sehingga blog ini menjadi sebuah blog yang bisa dinikmati semua pembaca blog yang ada di dunia blog, sehingga blog ini berguna untuk semua blog reader. Salah Blog-GO-Blog
Cari dimari
Sabtu, 08 Maret 2014
Kamis, 28 November 2013
Manusia dan Harapan
Harapan terkadang tak sesuai kenyataan. Sering bukan membaca, mendengar atau bahkan mengucapkan kalimat itu? Pasti sering atau pernah. Ya, harapan adalah bagian yang takkan bisa dipisahkan dari hidup manusia. Manusia hidup dari harapan, tanpa harapan manusia akan mati karena ia tidak punya sesuatu yang diperjuangkan. Seorang tentara berharap akan naik pangkat, seorang supir taxi berharap akan mendapat banyak penumpang, seorang pengusaha berharap meeting nya hari ini dengan investor akan lancar, dan seorang mahasiswa berharap agar nilai nya bagus.
Namun harapan akan tinggal harapan jika tidak dibarengi dengan ikhtiar atau usaha. Jika tentara ingin naik pangkat dia harus mempunyai prestasi, supir taxi harus keliling kota demi mendapat penumpang, pengusaha harus mempersiapkan materi dan penampilan serta mental nya agar tidak gugup didepan investor, serta mahasiswa harus belajar dan rajin agar nilai nya bagus.
Saya banyak memiliki teman yang memiliki mimpi dan harapan besar, namun setiap hari yang dia lakukan hanya bermain, melakukan hal yang tidak bermanfaat, dan lainlain. Lakukan lah usaha apapun yang baik semaksimal kita, dan serahkan sisa nya kepada Tuhan. Karena Tuhan lah yang akan menentukan , manusia hanya berusaha. Human do the best God take the rest. Semua usaha semaksimal apapun akan sia sia tanpa diiringi dengan doa. Kita memiliki harapan, kita berusaha semaksimal mungkin, lalu berdoa dan pasrahkan kepada Tuhan. Mintalah yang terbaik dari usaha kita yang terbaik yang telah kita lakukan. Maka hasilnya tidak akan mengecewakan. Pasti.
Manusia dan Kegelisahan
Pernahkah kita merasa gelisah atau hati tidak tenang? Pernahkah kita merasa ada yang mengganjal perasaan kita padahal semua baik-baik saja? Ya tentu saja semua orang pernah merasa gelisah dan saya pun pernah bahkan sering mengalaminya. Hal itu lumrah terjadi karena manusia memang memiliki rasa takut. Dari rasa takut itulah akan muncul sebuah kegelisahan, baik yang mempunyai sebab atau tanpa sebab. Memang gelisah itu ada penjelasan ilmiah nya, tentang hormon atau gen apa yang berperan menyebabkan gelisah, namun saya tidak akan membahas itu. Terkadang kita gelisah ketika akan menghadapi sesuatu yang besar atau sesuatu yang baru pertama kali dalam hidup kita, seperti ketika kita akan di sunat, ketika kita akan dioperasi, ketika akan menghadapi tes wawancara, menghadapi tes penentuan, dan banyak lagi.
Saya sering mengalami itu, dan hal itu adalah WAJAR dan manusiawi. Hanya saja ada orang tertentu yang pandai menyembunyikan kegelisahan nya. Seseorang itu mungkin gelisah, namun dia berhasil menutup kegelisahan itu agar jangan sampai kasat mata oleh orang lain. Bisa dengan cara dia tersenyum, atau memikirkan hal-hal yang ia sukai sehingga moodnya menjadi bagus dan kegelisahan nya pun tertutup. Atau jika kita termasuk orang-orang yang tidak pandai menyembunyikan nya, bercerita lah pada sahabat atau teman yang bisa kita percaya. Orangtua atau saudara pun bisa menjadi alternatif, namun biasanya orang akan lebih enjoy ketika bercerita dengan teman, itu tidak masalah. Yang harus dilakukan adalah menjelaskan kegelisahan hati anda, saya bisa menjamin setelah kita bercerita, 50% kegelisahan itu akan sirna dan kita akan jadi lebih tenang.
Lain gelisah lain pula dengan keterasingan. Pernah merasa kesepian padahal kita berada di pusat keramaian? Pernah merasa tak punya teman padahal teman-teman kita sangat banyak dan mereka perduli kepada kita? Pernahkah kita merasa terasingkan di lingkungan dimana seharusnya kita dapat membaur? Saya pernah mendengar itu adalah sebuah penyakit psikis namun tidak tau apa namanya. Hati-hati jika terus dibiarkan, akan membuat kita selalu gelisah dan depresi, hinggal hal-hal yang tak diinginkan dapat terjadi, seperti gila atau bunuh diri. Coba merenunglah, ingat kembali kekonyolan bersama teman kita, kebahagiaan ketika bersama teman-teman, atau lihat kepada saudara-saudara kita yang nasib nya kurang beruntung di kolong jembatan atau di panti. Mereka semua masih bisa tersenyum. Lalu mengapa kita tidak ? Tersenyum lah, maka itu akan membuat segala perasaan gelisah, kesepian, merasa terasingkan, merasa tak punya teman, semua perasaan itu akan hilang dengan sendirinya.
Selasa, 26 November 2013
Manusia dan Pandangan Hidup
Setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup dan ideologi masing-masing. Pandangan dan ideologi itu dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor keluarga, lingkungan, dan faktor psikis serta mental manusia itu sendiri. Pandangan hidup atau ideologi biasanya sangat berkaitan erat dengan cita-cita terutama untuk para remaja atau ABG yang sedang merintis masa depan. Ada yang berpegang teguh pada norma dan adat, ada yang berpedoman pada nilai-nilai agama. Namun tak jarang banyak juga yang terpeleset dan masuk ke lingkaran hitam kejahatan.
Sebenarnya jika pandangan hidup/ideologi berpegang pada nilai moral atau nilai agama, seorang manusia itu pasti akan memiliki akhlak atau kepribadian yang baik. Biasanya dia akan lebih sering melakukan kebaikan dibanding kejahatan. Karena didalam hati kecilnya selalu tertanam perasaan takut kepada Tuhan YME atau karena sudah terbiasa menjadi "orang baik", dan akan sangat sulit merubah seseorang itu menjadi orang jahat, karena dalam hatinya ia adalah seorang yang sangat peduli kepada manusia lain.
Apapun tindakan yang dilakukan manusia pasti dilandasi oleh niatnya, seperti didalam agam Islam sebuah hadits menyebutkan tentang semua amal ibadah tergantung niatnya. Maka itulah yang dimaksud denga keyakinan dan kepercayaan mempengaruhi seseorang. Sebenarnya sangat mudah untuk membuat ideologi atau pendangan hidup diri kita masing-masing berorientasi pada kebaikan. Caranya antara lain, dengan mengingat bagaimana orangtua kita susah payah mencari uang untuk membuat hidup kita begitu nikmat seperti sekarang, cara yang paling ampuh tentu saja dengan mendekatkan diri kepada Tuhan YME, dan meyakini hidup didunia ini hanya sementara dan semua perbuatan akan dimintai pertanggung jawabannya.
Maka dapat dipastikan, jika didalam mindset kita sudah tertanam pola fikir seperti itu, tak akan terlintas bahkan untuk 1detik pun kita ingin menjadi orang jahat atau melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Kita akan berfikir 100x untuk melakukannya, berfikir bagaimana nanti pertanggung jawabannya, atau bagaimana nanti orangtua kita sedih dan mereka akan semakin stress, atau bagaimana nanti kita akan dibenci dan mendapat cibiran dari sekitar kita. Tentu hal tersebut sangatlah tidak mengenakan. Milikilah ideologi yang berazaskan nilai moral dan agama, karena itulah kunci menuju masa depan yang cerah.
Minggu, 24 November 2013
Manusia dan Keadilan
Dunia ini tak akan bisa berjalan normal dan damai tanpa adanya keadilan. Keadilan dalam arti mendapat balasan yang setimpal dengan apa yang diperbuat, baik atau buruk.Bisakah kita menerima bahwa seorang pencuri mobil
hanya diberikan hukuman berupa membayar denda 1juta rupiah? Tentu tidak adil
bukan? Begitu juga dengan keadilan dalam kehidupan sosial. Dalam semua agama
yang ada di Indonesia, semua mengajarkan untuk menolong dan membantu
orang-orang yang kurang beruntung. Di Islam ada banyak hal untuk menolong
sesama, seperti sedekah, infaq, fidyah, zakat, dan
lainlain. Itulah yang dinamakan dengan keadilan sosial, sehingga orang miskin
pun masih dapat merasakan sedikit kenikmatan dunia.
Keadilan
didunia ini bukan hanya adil terhadap sesama manusia , bisa juga adil terhadap
diri sendiri, adil terhadap binatang, adil terhadap tumbuhan, bahkan adil
terhadap alam pun ada. Seseorang yang bisa berlaku adil di sepanjang hidupnya ,
maka biasanya orang tersebut adalah orang yang jujur dan bisa dipercaya. Lain
halnya dengan orang yang didalam hidupnya tidak pernah adil bahkan adil
terhadap dirinya sendiri saja ia tak pernah. Seseorang yang diberi amanah dan
jika ia melaksanakan nya dengan jujur dan penuh tanggung jawab, maka orang yang
memberi amanah pun akan mempercayai nya dan akan memberikan tanggung jawab yang
lebih besar lagi dikemudian hari, namun, jika tidak melaksanakan amanah dengan
penuh kecurangan, orang yang memberi amanah akan men cap sebagai orang yang
berdusta dan pembohong. Maka dengan itu nama kita di lingkungan tempat kita
berada akan tercemar dengan predikat yang tidak baik.
Untuk
mengembalikan nama baik kita bukanlah hal yang mudah. Karena seperti kita tahu,
kesempatan itu tidak datang 2 kali. Dan bagi kita yang mempercayai akan adanya
hari akhir dan kehidupan akhirat, maka kelak kita akan mendapatkan balasan
dengan apa yang telah kita lakukan di dunia ini. Bahkan di dunia pun kita akan
mendapat balasan dari orang lain sesuai apa yang kita lakukan, seperti dahulu
kita pernah mencuri 2ekor ayam milik tetangga dan tidak ketahuan, suatu saat
ketika kita memelihara ternak seperti kambing, sapi atau kerbau, pasti ternak
kita akan menjadi korban , entah itu dicuri orang lain, atau mati secara tak
wajar. Itu adalah bentuk pembalasan yang memang sudah sering terjadi di dunia ,
biasanya disebut “karma”. Sedangkan untuk pembalasan di akhirat , itu hanyalah
urusan Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Tahu.
Manusia dan Tanggung Jawab
Apa itu tanggung jawab? Hal yang sangat mudah diucapkan, namun ketika ditanya apa itu tanggung jawab tak sedikit dari kita yang bingung menjelaskannya.Tanggung jawab secara kata saja sudah bisa
diartikan dengan tanggung dan jawab. Yang artinya kurang lebih kita diberi
tanggungan dan kita menjawab tanggungan yang dibebankan kepada kita dengan
sebaik-baiknya. Itulah sedikit logika pemikiran tentang tanggung jawab.
Tanggung
jawab pun banyak jenis dan macamnya, ada tanggung jawab secara vertical yakni manusia
dengan Tuhan, ada pula tanggung jawab horizontal yakni tanggung jawab manusia
dengan manusia lain, dengan alam, dengan hewan, dengan tumbuhan, dan banyak
lagi. Tanggung jawab kita kepada Tuhan diantaranya seperti diajarkan dalam
agama, bahwa “semua perbuatan pasti akan dimintai pertanggung jawabannya”. Kita
diciptakan di bumi ini bukan hanya untuk bersantai dan bersenang, namun kita
harus banyak melakukan hal baik agar kelak kita tidak kelabakan di akhirat
mempertanggung jawabkan perbuatan kita di dunia.
Tanggung
jawab secara horizontal lebih banyak lagi definisi nya, jikalau ingin
dijelaskan pasti 1lebar halaman tidakalah cukup. Saya rasa semua manusia tau
akan tanggung jawab nya kepada manusia lain, kepada alam, kepada hewan dll.
Kita disuruh untuk kuliah untuk menuntut ilmu, dengan kita lain kita dibebankan
oleh orangtua kita untuk mencari ilmu, maka saat di kampus cari lah ilmu dan
hal-hal yang bermanfaat, bukan hanya untuk sekedar gengsi dan prestise semata.
Jangan lupa pula dimana kita berpijak disitu langit dijunjung, alam semesta ini
begitu luas, jangan lah sombong dan takabur. Kita tidak bertanggung jawab pada
alam, maka alam akan membalas lebih kejam, sekali bencana alam yang kecil saja,
nyawa sudah melayang dan rumah rata dengan tanah.
Tak
ada salahnya dimasa muda kita, dimasa dimana waktu kita masih begitu luang dan
banyak, kita berkorban sedikit waktu untuk lebih banyak melakukan hal-hal baik
agar suatu saat ketika kita sudah tua atau sudah sibuk akan ada banyak
malaikat-malaikat yang berwujud manusia yang selalu membantu kita ketika kita
susah. Jadilah orang yang bertanggung jawab, maka ketika kita memberikan
tanggung jawab dan kepercayaan pada orang lain kita tak akan pernah di
khianati.
Kamis, 21 November 2013
Manusia dan Penderitaan
Penderitaan bisa diartikan sebagai sebuah rasa sakit baik fisik atau non-fisik. Penderitaan biasanya memiliki rentan waktu yang relatif lama, tergantung orang yang mengalaminya.Penderitaan identik dengan siksaan,
yakni berhubungan dengan rasa sakit yang luar biasa. Penderitaan non fisik bisa
berupa kekalutan mental, seperti perasaan bersalah, perasaan selalu dibayangi
masalalu yang sangat kelam, atau seperti merasa depresi/stress yang bisa membuat
manusia sangat frustasi dan bahkan sampai bisa tak menghargai arti hidup.
Pun
dengan perjuangan, perjuangan ialah sebuah perlakuan atau tindakan yang
biasanya dilakukan diluar batas sehingga mengakibatkan manusia yang melakukan
nya bisa mengalami penderitaan secara mental. Sehingga jika perasaan menderita
itu tak mampu diselesaikan makan akan menjadikan orang tersebut seperti seorang
pesakitan.
Ada
banyak penyebab penderitaan, seperti kurangnya rasa bersyukur kepada Tuhan YME,
kurang nya perasaan puas dengan apa yg kita miliki, perasaan kita yang selalu
mengikuti hawa nafsu tanpa memikirkan logika. Penderitaan yang tak mampu untuk
segera diatasi akan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Contohnya tekanan
pekerjaan atau tugas, seseorang yang seharusnya pulang kerumah untuk bersantai
maka dirumah dia akan merasa tertekan bahwa dia harus menyelesaikan tugas untuk
esok hari, dan akan membuatnya semakin stress. Hal-hal seperti itulah yang
membuat seseorang menderita, dan jika penderitaan tidak segera diatasi, hanya
ada 1 jalan keluar bagi mereka yang sedang menderita yaitu mengakhiri hidup ini
dengan bunuh diri. Tak sepantasnya manusia yang berakal melakukan hal tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)